Beware of fraudulent recruiters and investment scams! They are posing as SKALE employees, and they have malicious intent. Do not engage with them. Please report these suspicious activities at hello@skale.today

5 Panduan Membangun Bisnis E-Commerce Anda di Indonesia

Table of Contents

Jika Anda mulai terfikir melebarkan usaha secara online adalah ide yang sangat tepat yang harus diambil.
Mengingat beberapa tahun terakhir ini bisnis online atau yang dikenal dengan e-commerce terus mengalami peningkatan peminat, tanpa terkecuali di Indonesia sendiri. Bisa dikatakan bisnis ini sedang aktif-aktifnya berkembangkan.

Sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia dengan demografi Indonesia menjadi salah satu alasannya. Tidak heran memiliki peluang yang menjanjikan untuk menjadi salah satu ruang terbesar bisnis e-commerce.

Jadi, Anda penasaran apa dan bagaimana cara membangun bisnis e-commerce di Indonesia ?

Nah, dibawah ini terdapat 5 panduan untuk Anda mulai terapkan dalam membangun bisnis e-commerce di Indonesia:

1. Ketahui dan perdalam bisnis yang ingin dijalankan

Anda bisa memulainya di ‘Google’. Kenapa? dengan google Anda bisa mencari semua hal yang dibutuhkan bisnismu.

Mulailah dengan mencari ide bisnis e-commerce pada Google trends, hal ini penting untuk melihat kondisi dan tren bisnis yang akan dikembangkan. Selanjutnya melalui Google Keyword Planner berfungsi melihat pesain yang berani membayar lebih untuk mendapatkan konsumen dengan melihat jumlah orang yang meng’klik’ iklan mereka.

Lanjutkan dengan menjelajahi e-commerce besar lainnya seperti di Amazon, eBay, Aliexpress sedangkan di Indonesia Tokopedia, Bukalapak, Shopee, JD.id, Blibli, Lazada dan lainnya untuk melihat produk yang serupa, harga yang ditawarkan metode promosi yang digunakan dan hal lain yang bisa jadi pertimbangan.

Dari sini, harus dipastikan Anda telah mendapatkan gambaran yang jelas akan ide dan target pasar bisnis e-commerce yang akan dibangun.

2. Kembangkan e-commerce yang ramah pada perangkat ponsel pintar [restrict]

Bisa dikatakan ini menjadi alasan kuat yang harus Anda pikirkan dengan serius. Berhubungan dengan tingginya pengguna internet melalui perangkat ponsel pintar sangatlah pontensial membangun bisnis e-commerce yang ramah perangkat ponsel.

Berdasarkan penelitian Iprice Group’s, Indonesia menempati peringkat pertama diantara negara di Asia Tenggara, dimana pada pertengahan 2017 sekitar 87% tercatat pengguna perangkat ponsel yang sambal mengakses online store. Namun bukan berarti kamu mengabaikan penjualan website di desktop. Kamu juga perlu membuat website penjualanmu.

Pikirkan juga pengalaman pelanggan ketika berbelanja, seperti kemudahan dalam menggunakannya, bisa juga dengan menyediakan pengiriman gratis pada beberapa daerah.

3. Pasarkan melalui media sosial adalah ide jitu bagi pemula

Masih berhubungan dengan pengguna internet melalui perangkat ponsel, lebih lanjut hali ini disebabkan karena tingginya pengguna media sosial di Indonesia bahkan salah satu terbesar di dunia.

Dimana berdasarkan penelitian “We are Social” pada awal Januari 2018 ditemukan sekitar 130 juta pengguna media sosial aktif Indonesia. Hal sekaligus menunjukan pasar Indonesia yang sangat potensial untuk membangun bisnis online.

Kita bisa mengambil banyak contoh para pedagang di media social yang meraup untung banyak dengan mempromosikan dan berjualan di media sosial, seperti Facebook, Twitter dan paling popular di Indonesia seperti Instagram.

Banyak diantara para selebriti Indonesia yang penggeluti bisnis online, seperti Ashanti, Jesica Iskandar, yang keduanya membangun bisnis kosmetik melalui media social, dan masih banyak kasus lainnya.

4. Pikirkan sistem pembayaran online yang aman dan terpercaya

Melihat kondisi pasar yang sangat mendukung aktifitas jual beli secara online, konsumen Indonesia saat ini sangatlah waspada terhadap sistem pembayaran online yang aman dan terpercaya. Tidak lupa dengan sistem pembayaran yang mudah tentunya.

Seperti halnya ketika kita belanja pada salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia, dimana sudah tersedia pembayaran menggunakan Virtual Account. Selain menyediakan metode pembayaran yang aman dan terpercaya, belanja di Tokopedia juga sangat mudah, setiap pembayaran yang masuk otomatif akan diterima tanpa harus konfirmasi.

Namun jika ini adalah bisnis yang masih pada skala kecil, bisa memberikan informasi yang transparan pada setiap pelangganmu untuk meningkatkan kepercayaan akan bisnismu yang bisa diakui. Manfaatkan juga sistem pembayaran Cash on Delivery (COD), mengingat orang Indonesia masih cukup popular di Indonesia.

5. Menggait public figure untuk menarik kepercayaan pelanggan baru

Selesai membangun pondasi bisnis e-commerce yang kuat, dilanjutkan proses promosi. Untuk memperluas bisnismu kamu bisa memanfaatkan keberadaan public figure yang cukup di kenal oleh orang Indonesia untuk mempromosikan produk atau jualanmu.

Bisnismu harus benar-benar mendapatkan kepercayaan para pesohor atau public figure Indonesia. Kenapa ini penting? Tentu saja pelanggan lebih mudah percaya pada mereka. Di Indonesia sendiri tentu saja akan mudah kamu temui public figure/ selebriti/ selebgram (selebriti Instagram) yang menerima jasa endorsement bagi produk yang mereka promosikan.

Kamu bisa langsung menghubungi secara pribadi atau melalui management mereka. Seperti contoh management yang mengaturnya adalah ATEAM Management milik @awkarin, atau via @instaPorta, dan masih banyak lagi.

Itulah 5 panduan yang bisa kamu jadikan referensi untuk membangun bisnis online-mu. Perlu untukmu mantapkan konsep dan ide bisnismu untuk lanjutkan membangun bisnismu dengan serius.

Tindakan untuk dilanjutkan:

Indonesia memiliki peluang yang unik untuk menjadi salah satu negara dengan pengembangan bisnis online yang besar di dunia. Kamu juga harus memanfaatkan potensi yang ada, terutama bagi kamu yang ingin menjadi pebisnis. Memperluas jangkauan bisnismu secara online tentu saja akan membantu meningkatkan pelanggan secara luas bahkan di luar Indonesia.

Rencanakan juga kemungkinan tantangan-tantangan yang mungkin kamu hadapi, seperti masalah infrastruktur, proses pengiriman, biaya pengiriman, masalah internet, pasar, pesaing dan lainnya.

[/restrict]

The FMCG Marketer's Guide to First-party Data Collection

Share this article:

Other articles

new

Challenge GRiD wanted to grow their mall footfall and have a deeper understanding of their shoppers. Solution GRiD tapped SKALE to launch a loyalty program

Read More »

GRiD Case Study

Challenge GRiD wanted to grow their mall footfall and have a deeper understanding of their shoppers. Solution GRiD tapped SKALE to launch a loyalty program

Read More »