Tren yang berkembang dari toko ritel membuat pergeseran atau perubahan mindset ke ranah digital telah membuat toko ritel bertanya-tanya apakah masa depan ritel terletak pada pemasaran berbasis online.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa dunia sedang mendorong ke arah digitalisasi. Di dunia ritel, masih banyak yang percaya bahwa toko ritel fisik belum benar-benar meninggalkan sepenuhnya proses bisnis mereka yang masih konvensional.
Untuk mempertahankan keunggulan dari segi kompetitif, strategi menarik yang digunakan secara luas oleh banyak toko ritel fisik adalah akuisisi besar-besaran: pembelian toko ritel online kecil, yang mana dapat berdampak buruk dan menciptakan persaingan yang tidak baik.
Di mana ada kepercayaan bahwa proses penggabungan toko ritel offline dan online mampu menawarkan opsi untuk pembelian produk secara online dan mengambil produk secara offline. Alhasil, mendapatkan keuntungan dari penjualan silang tersebut.
Sebagai contoh, sebagian besar perusahaan Telekomunikasi memungkinkan konsumen untuk membeli telepon mereka secara online dan mengambil produk dari toko fisik mereka. Pada toko fisik, pelanggan dapat didorong oleh penjual untuk melakukan pembelian komplementer seperti perencanaan telepon, asuransi, casing telepon untuk pengalaman pembelian yang lebih komprehensif.
Sebagaian besar ritel fisik biasanya menganggap kombinasi antara toko ritel online dan offline menjadi kunci untuk mempertahankan bisnis yang mereka kembangkan pada era digitalisasi seperti saat ini. Namun pada kenyataan, hal tersebut belum tentu benar.
Bahkan, pada artikel ini setidaknya ada tiga cara, bagaimana pemilik toko ritel offline mampu memenangi persaingan melawan e-commerce.
1. Memaksimalkan Promosi Langsung dalam Bentuk Poster dan Spanduk Sebagai Pijakan Kaki [restrict]
Faktor nomor satu yang memberikan toko ritel fisik keunggulan atas mitra online adalah memaksimalkan promosi fisik langsung sebagai pijakan kaki seperti poster dan spanduk yang menarik perhatian langsung dari pelanggan.
Metode promosi fisik lebih strategis dalam hal penempatan produk di toko, dapat dilihat di mana pun seseorang berada dan tentu saja tidak memerlukan seseorang untuk mengakses promosi fisik tersebut melalui akses internet. Keterlibatan visual dan pembelian produk terjadi lebih cepat untuk toko ritel fisik. Oleh karena itu meningkatkan promosi langsung dalam bentuk fisik juga akan berimbas terhadap pendapatan.
2. Interaksi Langsung dengan Pelanggan
Dibandingkan dengan pendekatan self-service dari toko online, di mana pelanggan pada toko online perlu mencari kategori produk, mencari informasi produk dan melakukan transaksi pembelian sendiri, berbeda halnya dengan toko fisik yang menawarkan pelayanan bantuan kepada pelanggan secara menyeluruh dari senyum lebar hingga ke tahap closing.
Sebagai pelanggan, memiliki asisten penjualan untuk membantu Anda mengidentifikasi kebutuhan Anda, mempersempit preferensi Anda, dan interaksi langsung dengan pelanggan dapat memberikan pengalaman pembelian yang lebih baik dan lebih memuaskan.
Dan, sangat berdampak baik untuk jangka panjang, dengan semakin bertumbuhnya loyalitas pelanggan dan advokasi untuk sebuah toko ritel fisik.
3. Meminimalisir Ketidakcocokan Produk
Toko ritel fisik juga memberikan konsumen keuntungan, yang mana sering kali pelanggan mendapatkan produk yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Dilema ini umum terjadi terhadap pelanggan toko online seperti gambar, keterangan produk dan spesifikasi produk (ukuran dan warna) yang tidak sesuai dengan produk yang dibeli atau dipesan oleh pelanggan sehingga hal ini akan menimbulkan keraguan dan juga kepercayaan pelanggan terhadap toko online tersebut.
Membiarkan pelanggan untuk melihat, merasakan, dan mencoba produk secara langsung merupakan nilai tambah yang begitu besar bagi toko ritel fisik.
Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa toko ritel online memiliki pembagian keuntungan yang adil.
Beberapa manfaat utama hadirnya toko online meliputi; mengatasi masalah geografis, menghilangkan waktu dan biaya perjalanan, memungkinkan perbandingan toko, mencari produk bisa lebih cepat, toko online buka setiap waktu dan sepanjang hari ini sehingga menjadi penyelamat bagi pelanggan yang tidak perlu menunggu antrian saat berbelanja.
Jadi, Anda bisa memesan barang kapan saja dan di mana saja tanpa perlu memusingkan batasan waktu dan jarak.
Kontra Memiliki Toko Ritel Online
Penting untuk dicatat bahwa toko ritel online rentan terhadap masalah teknis dan kekurangan sumber daya pada dunia digital.
Untuk bisa mempertahankan platform online membutuhkan investasi yang besar. Banyak paket-paket yang ditawarkan oleh sebagian besar blog atau web host tergolong mahal dalam biayanya. Sebagai contoh, paket business plan yang ditawarkan oleh WordPress adalah sebesar $300 per tahun atau setara dengan Rp 4.470.300 per tahun.
Selain itu, manajemen infrastruktur, tampilan situs, pemasaran produk, layanan, dan konten mengharuskan seseorang untuk mempelajari sendiri pengoperasian perangkat lunak dan juga online tool lainnya. Ini bisa sangat mengkhawatirkan bagi toko ritel yang tidak melek akan teknologi.
Toko online juga tidak asing dengan ancaman keamanan dan penipuan seperti virus dan peretasan invasi.
Masalah teknis seperti downtime server, terjadinya kegagalan sistem, mempengaruhi pelanggan untuk dapat mengakses situs toko online Anda. Alhasil, akan berdampak negatif pada potensi penjualan serta akuisisi pasar dari ritel online.
Tindakan untuk Diambil
Untuk toko ritel fisik, untuk tetap kompetitif di tengah era digitalisasi yang cepat saat ini, disarankan untuk tetap mengikuti tren terus-menerus dan terus mencari solusi baru. Terus mencari jalan kedua untuk meningkatkan efisiensi layanan dan keterbatasan kompetensi.
Terakhir, Adaptabilitas merupakan hal yang penting yang dituntut pada era digital.
[/restrict]
