Beware of fraudulent recruiters and investment scams! They are posing as SKALE employees, and they have malicious intent. Do not engage with them. Please report these suspicious activities at hello@skale.today

7 Masalah Menyebabkan Bisnis Gagal Dapatkan Keuntungan Besar

Table of Contents

Ingin langsung mendapatkan keuntungan besar di awal pembukaan bisnismu?

Merasa bisnismu tidak cukup menghasilkan keuntungan?

Memang itulah masalah yang dihadapi semua pengusaha, terutama jika kamu pemain baru di dunia bisnis. Kenyataannya hal ini tidak semudah yang kamu bayangkan. Banyak di antara pemain baru di dunia bisnis pada akhirnya gagal dalam beberapa tahun awal pembukaan bisnis mereka.

Kenapa demikian?

Sebagian besar dari mereka tidak dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk melanjutkan bisnis mereka. Perlu dicatat juga, masalah ketidakmampuan menghasilkan keuntungan pada bisnis juga bisa menimpa bisnis yang bahkan dibangun dengan ide-ide yang kuat.

Jadi, apa yang mencegah bisnis pertamamu gagal dapatkan keuntungan? Inilah beberapa alasan kenapa bisnismu tidak menghasilkan keuntungan.

Keep reading!

1. Penetapan harga bisnis yang salah

Salah satu keputusan penting yang harus diperhatikan adalah masalah harga.

Kamu perlu mempertimbangkan apa yang diperlukan untuk membuat bisnis menghasilkan keuntungan. Jangan atur harga terlalu mahal atau terlalu murah. Inilah yang kadang menjadi dasar masalah pebisnis baru. Mereka terlalu fokus pada apa yang ingin dicapai sehingga mengabaikan pentingnya harga. [restrict]

Untuk itu, kamu perlu perhatikan pengeluaran bisnismu, mulai hutang, pajak, gaji karyawan, dan pengeluaran lainnya. Lalu tentukan harga yang tepat. Pikirkan juga akan kualitas produkmu. Tidak masalah jika membutuhkan waktu lebih, karena dengan demikian orang akan rela membayarnya walaupun dengan harga tinggi.

2. Bisnismu kurang menarik perhatikan pembeli yang tepat [restrict]

Mantapkan produkmu memanglah sangat penting.

Berapapun harga produk yang kamu tawarkan jika produkmu tidaklah layak dijual pembeli tetap tidak akan membelinya. Analisa ide bisnismu, mulai produk yang sudah layak, kenali potensi pembeli idealmu, kampanye yang kurang atau masalah lainnya. Jika kamu merasa minat pembelimu kurang, berarti itulah masalahnya.

Maka dari itu, mulai cari kembali siapa pembeli idealmu, cari pembeli/ klien saat ini yang mungkin menyukai atau cocok dengan produkmu. Promosi lewat social media seperti di Facebook adalah hal yang tepat melihat seberapa banyak peminatmu.

Periksa email layanan secara berkala, tau-tau ada pembeli yang mengirimkan saran. Analisa kembali produkmu, kemudian lanjut pada penetapan slogan (tagline) yang jelas.

3. Kurang perhatikan pada pembiayaan tak terlihat dan tak terduga

Kamu memang perlu melakukan pengecekan secara rutin. Periksa semua pengeluaran yang sudah kamu habiskan untuk bisnis. Terkadang pengeluaran sulit diprediksi dan tidak terkendali, namun bukan berarti kamu tidak memperhatikan sistem keuanganmu. Itulah yang kadang kurang diperhatikan.

Maka dari itu, mulailah memeriksa dan memperbaiki sistem pembelanjaan bisnismu secara rutin. Sisihkan dana tersendiri untuk pembiayaan tak terduga, seperti ketika membutuhkan perbaikan darurat. Rencanakan kemungkinan pengeluaran setiap bulan secara rutin.

4. Kurang peka pada kondisi pasar

Kondisi pasar cepat berubah dan kadang tidak terprediksi dan persaingan bisa saja sangat sengit antar pemilik bisnis. Ditambah kamu yang kurang sadar pada kondisi pasar. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi keuntungan bisnismu.

Walaupun persaingan dalam bisnis adalah hal yang wajar, bukan berarti kamu akan tetap pasrah, kamu harus pintar-pintar mengakali kekurangan tersebut dan menjadikan pembeda dari pesaingmu. Cara yang tepat mengatasi hambatan ini adalah dengan pemasaran dan periklanan.

5. Tidak ada pengelolaan dan sistem backup

Pengelolaan yang tepat dan jelas sangat penting dalam perjalannnya sebuah bisnis. Jika kamu tidak memperhatikan sistem pengelolaan keuanganmu, bahkan tidak memilikinya, itulah masalahnya. Pengelolaan keuangan, seperti arus kas yang masuk dan keluar tiap bulan, termasuk keuntungan yang didapat. Jangan lupa pengeluaran membayar tagihan dan juga gaji karyawan.

Menganalisanya secara berkelanjutan sangatlah penting, mulailah buat rencana laporan setiap hari/ mingguan pada keuanganmu, periksa dan memperbaruinya. Sehingga kamu bisa mengetahui sejauh mana bisnismu berjalan dan keuntungan yang didapat.

6. Tidak konsisten dan bingung pada apa yang harus dilakukan

Ini bisa menjadi alasan lainnya, dimana kamu terlihat bingung dalam membangun bisnismu, bersikap tidak konsisten pada apa yang harus dilakukan.

Seperti contohnya, kamu menghabiskan terlalu dana untuk hal-hal pribadi atau kesenangan pribadi, hal-hal yang kurang penting, pengeluaran setiap bulan yang terus meningkat. Maka dari itu, mulai buanglah ketidakkonsistenanmu dengan membuat rencana bisnismu. Patuhi setiap rencana yang telah dibuat. Mungkin akan sulit di awal untuk menentukan strategi yang tepat, tapi inilah langkah penting mulai menentukan arah bisnismu.

7. ‘Money is everything’, terlalu ‘money-oriented’

Inilah masalah yang masih dan paling banyak dihadapi pemain baru dunia bisnis. Kamu harus buang jauh-jauh pikiran ‘uang adalah segalanya’, atau ‘dengan menghasilkan uang yang banyak semua ketakutan akan sirna’.

Bahkan hal ini dibenarkan pada ahli, dimana jika kamu hanya memikirkan tentang uang, kamu tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang sudah dicapai, bahkan jika kamu menjadi seorang jutawan.

Lalu bagaimana caranya untuk memperbaikinya? Mulailah rubah pandanganmu dan coba pahami dan melatih teknik baru di bisnismu.

Itulah 7 masalah yang mungkin sedang kamu hadapi. Jika kamu sedang menghadapi masalah yang sama cobalah mulai menganalisa kembali bisnismu. Masalah-masalah tersebut juga bisa pembelajaran untuk keberlanjutan bisnismu. Ingat untuk selalu konsisten, dan keep update pada kondisi pasar.

Actionable Takeaway :

Kamu mungkin saat ini sedang berjuang membangun bisnismu, namun tetaplah ingat seorang pebisnis atau  wisausahawan adalah seorang pengambil resiko.

Jangan terlalu terpaku pada satu hal, karena akan ada 1000 cara lainnya yang bisa kamu tempuh.

Kekhawatiran adalah hal yang wajar dalam membangun bisnis, namun kamu bisa mulai merencanakan bisnismu, carilah masalah dan solusi yang kemungkinan sangat tepat untuk bisnismu.

[/restrict]

The FMCG Marketer's Guide to First-party Data Collection

Share this article:

Other articles