Beware of fraudulent recruiters and investment scams! They are posing as SKALE employees, and they have malicious intent. Do not engage with them. Please report these suspicious activities at hello@skale.today

Seberapa Sering Anda Harus Merubah Menu Restoran Anda?

Table of Contents

Mungkin hal ini terlihat sulit bagi kamu untuk mempertimbangkan pergantian menu hidangan restoran secara berkala.

Kenyataannya memang penting mengganti menu hidangan restoranmu loh! Mengingat industri food and beverage (F&B) di Indonesia yang semakin berkembang, restoran baru terus berkembang dengan inovasi yang diciptakan. Hal ini tentu menuntut para pelaku bisnis untuk selalu bisa menyesuaikan diri. Hal ini bahkan di benarkan oleh Donald Burns pada Toasttab. [restrict]

Bukan asal ganti menu, kamu harus menentukan menu apa yang kemungkinan akan disukai pelangganmu. Selain itu, kamu juga harus perhatikan hal-hal lainnya sebelum merubah menu restoranmu. Jadi hal apa saja yang perlu kamu perhatikan untuk memastikan perubahan menu tersebut diterima oleh pelanggan dan terpenting menghasil keuntungan yang lebih besar?

Baca terus untuk mengetahui apa saja pertimbangan dan saran yang bisa kamu terapkan di restoranmu!

Lakukan pemeriksaan keuangan tahunan

Setiap bisnis pastilah memerlukan perencanaan keuangan. Mulai dari menentukan harga jual, modal yang sudah dikeluarkan, dan hal-hal lainnya. Dari sini kamu bisa melihat keuntungan atau kerugian yang didapatkan. Kamu bisa memeriksa keunangan bisnismu secara bertahap mulai dari tiga bulan hingga dalam waktu setahun di buka.

Lalu bagaimana pendapatan restoranmu dalam setahun, apakah pendapatannya lebih tinggi daripada modal awal atau sebaliknya? Dari sini kamu bisa lanjut melihat menu restoran yang dirasa memiliki banyak peminatnya dan menu mana yang dirasa kurang peminatnya. Sehingga kamu bisa kembali melakukan pemeriksaaan apakah perlu mengurangi ukuran pada menu di restoranmu.

Tinjau harga menu restoranmu

Setelah meninjau kembali makanan dan minuman dalam menu restoranmu, lanjutkan dengan meninjau kembali setiap harganya. Kamu bisa bandingkan dengan restoran lainnya yang memiliki konsep serupa dengan restoranmu. Misal restoranmu mengusung konsep restoran atau bistro atau café atau bar atau food truck atau buffet (prasmanan) atau fine dining atau fast food atau lainnya.

Untuk hargapun akan berbeda tergantung lokasinya, misal restoranmu berlokasi di Jakarta, kamu harus melihat atau setidaknya relatif pada restoran ataupun café di sekitar restoranmu pada lokasi yang sama. Jangan malah membandingkannya dengan restoran yang jauh ataupun kota lain.

Misalnya saja di Jakarta, restoran dengan berbagai konsep memiliki harga yang sangat bervariatif, mulai yang sangat murah hingga sangat mahal. Murah bukan berarti memiliki kualitas yang buruk, seperti contoh restoran “Fish Street” yang menawarkan berbagai hidangan fish dan chips serta berbagai hidangan seafood.

Harga yang ditawarkan bahkan hanya berkisar sekitar Rp. 30.000-an. Sedangkan kamu yang memiliki konsep fine dining tapi dengan harga yang tidak terlalu mahal bisa melihat harga menu restoran “Mockingbird” di Pondok Indah, dimana harganya sekitar Rp. 200.000-300.000-an.

Tinjau supplier restoranmu

Untuk mempertahankan pengunjung di restoranmu, dalam proses mengganti menu restoranmu, kamu perlu meninjau kembali supplier bahan masakanmu. Tinjau kembali apakah suppliermu telah memberikan bahan-bahan yang berkualitas? Jika menurutmu telah memberikan bahan berkualitas, lihat kembali harga yang mereka tawarkan padamu, apakah itu masuk akal atau tidak. Dan yang terpenting adalah tinjau kembali bahan-bahan yang ditawarkan suppliermu, apakah sudah sesuai dengan hidangan yang ada di menu restoranmu.

Berapa banyak item hidangan yang ada di menu restoranmu ?

Ini juga penting untuk menentukan konsep pada restoranmu, dimana kamu fokus pada beberapa hidangan saja bukan pada berbagai macam hidangan. Misal restoranmu adalah fine dining dengan fokus menghidangkan masakan barat, berarti kamu hanya menjual masakan barat. Namun sedangkan kamu menjual masakan perpaduan pada beberapa daerah, kamu harus hanya menghidangkan masakan itu saja.

Actionable takeaway :

Jika kamu merasa berat membuat hidangan berbeda pada menumu, cobalah mulai dengan berkreasi dan berinvoasi pada menu yang sudah ada. Dengan tetap mengingat konsep restoran yang kamu usung, agar bisa mempertahankan pelanggan lama sekaligus meningkatkan pelanggan baru.

Setelah melihat tips-tips ini, selanjutnya cobalah pelajari tentang pewarnaan pada interior dinding restoranmu untuk memberikan good sense pengunjungmu.

[/restrict]

The FMCG Marketer's Guide to First-party Data Collection

Share this article:

Other articles